AnekaBeritaEsports – RRQ Hoshi dan Team Liquid dipastikan jadi dua tim perwakilan Indonesia di M Series keenam alias M6 mendatang di Malaysia. Keduanya menunjukan performa apik dan memuaskan selama kiprah mereka di regular season sampai final MPL Indonesia Season 14.
Fans MLBB tanah air pun kian optimis kalau dua tim ini bisa menorehkan hasil lebih baik dari perwakilan Indonesia sebelumnya. Setidaknya, ada tiga alasan yang membuat fans bisa yakin kalau RRQ dan Liquid bakal berbicara banyak di M6 mendatang.
1. NYALI
Baik RRQ dan Liquid diisi oleh pemain muda yang baru merasakan panggung MPL. Namun tak ada rasa inferior saat mereka sudah tampil. Idok dan Rinz dari RRQ serta trio Widy, Faviann dan Aeronnshiki mungkin yang paling jadi sorotan sebagai debutan, namun aksi mereka sukses bikin decak kagum.
Jiwa muda mereka memastikan kalau hasrat main maksimal selalu keluar tak peduli siapa lawannya. Nyali mereka begitu mencolok sampai lawan di depan mata ingin dilibas tak peduli reputasi mereka sebelumnya.
Nyali adalah aspek yang paling penting saat harus menghadapi kengerian wakil dari Filipina. Nyali akan memastikan Player RRQ dan Liquid tidak gentar dengan performa ONIC PH atau Aurora, tidak ada kata kalah duluan sebelum tanding karena takut dengan gameplay mereka.
2. COACHING STAFF MUMPUNI
Semua pemain di RRQ dan Liquid punya skill di atas rata-rata. Mentalitas mereka juga bagus terbukti dengan torehan mereka musim ini padahal di awal Season diragukan banyak pihak. Namun, potensi mereka tak akan maksimal kalau tak punya juru taktik handal.
RRQ punya kombo Khezcute-NMM yang sudah dua musim menyabet best coaching staff MPL Indonesia. Di Liquid ada Saintdelucas dan Facehugger yang juga punya game sense dan wawasan luas. Uniknya, mayoritas staf pelatih di atas punya background sama yakni eks pro Player di game DOTA 2.
Khezcute terkenal tegas dan detil dalam menjabarkan strategi kepada pemain, sementara NMM punya kemampuan dalam pendekatan mental yang berfungsi saat pemain perlu ditenangkan atau diboost mentalitasnya. Duet SDL-Facehugger mampu bersikap adaptif dalam game dan memaksimalkan potensi pemainnya. Mereka tak ragu menugaskan pemain dengan misi spesifik demi kemenangan tim. Misalnya Hilda Aran yang ditugaskan untuk mengcounter assasin atau Ruby Aeronnshiki yang berpindah peran dari penggendong late game menjadi inisiator team fight agar Faviann bisa leluasa menghajar musuh.
3. STATUS UNDERDOG
Baik RRQ dan Liquid dianggap sebagai kuda hitam di awal musim MPL S14. Tetap diperhitungkan sebagai lawan kuat, namun diragukan kualitas pemain dan pemainnya. Tapi semua terbungkam dengan apa yang mereka tunjukan sepanjang regular Season sampai Grand final.
Pun di M6 mendatang, prestasi merosot wakil Indonesia di pentas internasional sebelumnya membuat posisi RRQ & Liquid kembali jadi underdog. Pasti banyak pihak yang meragukan mental pemain saat harus tampil di level internasional, apalagi beban ekspektasi yang harus mereka pikul. Namun, perjalanan di MPL Season 14 ini menunjukan kalau RRQ-Liquid adalah tim yang senang main dalam tekanan. Mereka punya motivasi juara dan gregetan untuk membuktikan diri.
Semakin kencang badai ujian yang mereka hadapi, kekuatan mereka semakin meningkat untuk keluar sebagai pemenang.
Tentu, sebagai fans kita harus mendoakan dan berharap mereka bisa menjaga diri untuk tetap fit sampai waktunya tiba. Tidak star syndrome bila menjadi juara MPL nanti dan tidak berpuas diri hanya dengan keberhasilan semusim.
Apakah kalian setuju kalau RRQ atau Liquid bisa jadi juara M6?
Baca Selengkapnya Berita Esports Terbaru
Baca Selengkapnya Berita Bola Terbaru