Anekaberitasports – Setelah kekalahan menyakitkan RRQ dari SRG di lower bracket M6, Indonesia kembali harus menelan pil pahit. Kali ini, giliran Team Liquid yang dihancurkan oleh Fnatic ONIC PH (FNOP). Pertarungan untuk memperebutkan slot pertama menuju Grand Final M6 kembali dimenangkan oleh pasukan Landak Kuning, yang memiliki rekor solid ketika menghadapi Team Liquid.
Di game pertama, Liquid benar-benar berada di bawah tekanan berat. Skor akhir 0-10 menunjukkan dominasi penuh dari FNOP. Aran, yang bermain sebagai exp laner sekaligus kapten tim, menjadi pemain dengan kematian terbanyak dalam laga tersebut, mencatatkan KDA (kill, death, assist) 0/6/0. Statistik tersebut menjadi sorotan, mengingat ini adalah panggung internasional yang penuh tekanan.
Ketika ditanya soal performanya setelah pertandingan, Aran mengungkapkan tanggapannya dengan santai. “Menurutku Hilda memang harus berada di garis depan. Kalau pakai Hilda, mati lebih dari enam kali itu biasa saja, hahaha,” ujarnya ringan, membahas hero yang ia mainkan di laga tersebut.
Meski mengalami kekalahan telak, atmosfer tim Liquid tetap positif. Para pemain terlihat tetap tersenyum dan melontarkan candaan selama sesi wawancara. Namun, pelatih mereka, Saintdelucaz, memberikan analisis tentang apa yang sebenarnya menjadi kendala dalam pertandingan itu. Ia menyoroti kurangnya konsistensi di fase early game sebagai alasan utama kekalahan telak. “Kami harus memperbaiki agresi dan disiplin di early game jika ingin memberikan perlawanan yang lebih baik di pertandingan berikutnya,” jelasnya.
Aran juga mengakui bahwa FNOP sudah sangat memahami gaya permainan Liquid. Untuk menjaga peluang ke Grand Final tetap terbuka, evaluasi mendalam dan penyesuaian strategi adalah kunci yang perlu dilakukan oleh tim. “Sepertinya FNOP sudah membaca gameplay kami dengan sangat baik. Setelah ini, kami pasti akan melakukan evaluasi. Kami berharap bisa mengembangkan gaya permainan baru agar lebih sulit diprediksi oleh lawan,” kata Aran penuh harapan.
Sejarah telah mencatat bahwa diremehkan bukanlah hal asing bagi Liquid. Selama MPL ID Season 14, mereka kerap diragukan setelah menderita kekalahan beruntun dari RRQ. Namun, di saat-saat penentu, mereka mampu membalikkan keadaan dan meraih gelar juara. Akankah kisah serupa terulang di M6? Semua mata akan tertuju pada Liquid untuk melihat apakah mereka mampu bangkit dan memberikan kejutan di babak final nanti.
Baca Selengkapnya Berita Esports Terbaru
Baca Selengkapnya Berita Bola Terbaru